Nov 11, 2010

Obama, Welcome to Indonesia! :)

Bismillahirrahmanirrahim..

Sekali lagi, kita tulis dan baca dengan pantas.. Pelbagai ucebnik sedang menanti untuk dibaca dan ayam sedang menunggu untuk dimasakkan. 

Setelah hampir 24 jam bergelumang dengan buku-buku dan pertemuan MARA, ternyata kita telah jauh ketinggalan dalam soal hal ehwal semasa. Kini, kita zoom-kan focus kita pada negara seberang - Indonesia. Seperti mana orang kebanyakan yang memandang Indonesia sebagai negara khadam (orang gaji), itu juga pandangan kita tentang negara jiran pada suatu masa dahulu. Namun, tarbiyah mengajar kita erti persaudaraan dan tak memandang rendah kepada saudara. Sering kita terkagum dengan nasyid penuh semangat dari Indonesia, dengan Sang Murabbinya, dengan filem-filem berkualitas-nya, dengan penulis2 bukunya, juga demonstrasi/rapat umum rakyatnya. Walhal, jika disiasat jauh, kebanyakan rakyat Malaysia asalnya dari tanah Indonesia. Bahkan menurut saudara mara, keturunan saya punya kaitan dengan salah seorang Wali Songo - Sunan Kalijogo (Sunan Penjaga Kali/Sungai) serta keluarga saya merupakan orang keturunan Jawa dari Acheh yang terawal sampai di Pulau Pinang.

Tak lama selepas diziarahi debu-debu Merapi, kini Indonesia sedang dilawati oleh Obama pula. Pelbagai isu timbul sini sana. Soal pelbagai organisasi Islami yang punya berbeda pendapat tentang kedatangan Obama  - menyambutnya seperti layaknya seorang tamu atau menghalaunya ibarat musuh. Soal Menteri Infomasinya - Tifatul Sembiring (anggota Partai Keadilan Sejahtera, sebuah partai konservatif Islam) menyalami bininya Obama. Seribu satu macam soal.. Apa-apapun, kita hanyalah manusia yang lemah, dan dengan seribu satu macam kelemahan, kita cuba meraih redha ar-Rahman! <3

[I'm gonna copy-paste an article written by one of my most favourite writers!!! Mr Salim A Fillah!!! It's long, but trust me, BIIZNILLAH, it's gonna be fun!]


Selamat datang Tuan Obama. Sepertinya, Anda masih ragu bahwa kami akan menyambut Anda sebagai tamu dan memperlakukan Anda dengan baik. Betul demikian? Oh, Anda bertanya soal saudara-saudara kami yang menolak kehadiran Anda, Tuan Obama? To the point sekali Anda ini ya! Khas Amerika. Tetapi kami suka itu; sebuah gambaran sikap sangkil dan tak bertele-tele.
Baik, ini tentang mereka yang menolak kehadiran Anda. Ya, tentu saja pasti ada. Sebaik apapun, tak ada manusia di dunia ini yang bisa disukai oleh semua orang. Adalah mustahil untuk menyenangkan semua pihak. Anda tentu memahaminya. Anda pasti pernah merasakannya. Terutama saat rakyat Amerika menentukan pilihan sulit yang akhirnya memenangkan Anda sebagai presiden mereka. Kami tahu, Anda pernah ditentang secara lebih getir dan menyakitkan daripada penolakan ini. Bahkan juga dalam hari-hari ini, di negara Anda sendiri.
Dan inilah negeri kami yang menghormati kebebasan warganya untuk mengungkapkan aspirasi. Inilah negara demokrasi yang dalam banyak hal seringkali jauh lebih demokratis daripada negara Anda, Tuan Obama. Mereka, saudara-saudara kami itu, berdemonstrasi, menggelar acara di mana-mana. Ya. Pemerintah kami pun takkan bisa menghentikan itu, Tuan Obama. Kami orang Indonesia yang jamaknya muslim ini terbiasa menenggang perbedaan, menghargai pendapat sesama, dan merembuk semua soal secara baik-baik dalam musyawarah.
Dalam hal ini, dengan tulus hati kami sampaikan, Amerika memang harus belajar dari Indonesia.
Anda bertanya,”Jadi kalian muslim yang berbeda kelompok? Apakah mereka fundamentalis dan kalian moderat?” Kami katakan tidak, Tuan Obama. Kami muslim, kami bersaudara, dan kami tetap satu barisan. Bagi kami, situasi tak boleh lebih penting daripada hubungan. Situasinya adalah kami berbeda pendapat tentang kehadiran Anda –juga tentang banyak hal yang lain-. Adapun hubungan di antara kami adalah persaudaraan. Untuk Anda fahami, hubungan persaudaraan kami jauh lebih kuat daripada situasi perbedaan pendapat kami itu.
Saya akan membuatnya mudah untuk Anda, Tuan Obama; ini seperti seorang isteri yang tak selalu setuju dan tak selalu menyukai tamu-tamu suaminya. Tapi mereka pantang bercerai jika hanya soal itu. Kedatangan Anda memang membuat kami berbeda pendapat, tetapi jangan ragukan persaudaraan dan ikatan cinta di antara kami. Dan, -maaf jika agak kasar-, jangan coba-coba memecah belah kami.
Tuan Obama, sesungguhnya ada banyak alasan mengapa kami bersedia menyambut dan menerima Anda. Pertama-tama tentu saja karena Anda datang sebagai tamu. Setidaknya itulah yang anda katakan. Nabi kami sungguh berpesan, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”
Beliau telah memberi banyak contoh kepada kami Tuan Obama. Beliau berkenan menerima tamu bahkan yang paling tidak menyenangkan sekalipun. Di antara mereka ada ‘Utbah ibn Rabi’ah yang jahat dan suka menyiksa sahabat-sahabat beliau nan lemah. Tapi ketika dia datang sebagai tamu yang hendak bicara, Sang Nabi menerimanya dengan senyum dan tangan terbuka. “Duduklah hai Abul Walid”, sabda beliau menyapanya dengan panggilan kehormatan, “Dan katakanlah segala yang menjadi hajatmu.Aku akan mendengarkan dan menyimaknya.”
Lalu Utbah pun bicara panjang, lebar, tinggi, dan banyak tentang keberatan Quraisy atas da’wah beliau. Setelah sekian lama bicara, Utbah terdiam sementara sang Nabi mengangguk tanda mengerti. “Apakah engkau sudah selesaai atau akan menambah lagi hai Abul Walid?”
“Aku sudah selesai ya Muhammad!”
“Jika demikian, bersediakah engkau mendengarkan apa yang hendak aku sampaikan?”
“Ya.”
Lalu Sang Nabi membacakan untuknya Surat Fushilat, Tuan Obama. Itu salah satu Surat dalam Al Quran yang bicara tentang visi dan misi kenabian beliau dengan nada yang sangat indah. Dan diapun mengerti,bahwa memusuhi Sang Nabi bukanlah pilihan yang bijak. Dia mengatakan kepada Quraisy, “Tinggalkan lelaki ini dengan urusannya. Sesungguhnya kejayaannya akan menjadi kejayaan kalian. Dan jika dia menang, maka bangsa Arab tak lagi membutuhkan kemuliaan selain dirinya.”
Kami tahu Tuan Obama, yang tak bersedia mendengar takkan bisa didengar. Maka kami akan terlebih dahulu mendengarkan Anda. Katakan saja segala yang Anda keluhkan. Kami tahu, bahwa bahkan di negeri Anda, di sekitar Anda, ada begitu banyak penentang yang melawan Anda dalam mewujudkan janji-janji kampanye Anda. Mereka juga menghalangi Anda dengan segala cara setelah Anda bicara di Kairo dan mengucapkan banyak janji pada kami tentang perbaikan hubungan antara Amerika dengan Dunia Islam.
Kami tahu anda orang yang tertekan. Maka bicaralah, kami insyaallah akan mendengarkan Anda. Setelah itu kami akan menyemangati Anda untuk melanjutkan segala yang pernah Anda impikan tentang dunia yang penuh nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian. Kami tahu itu berat, tapi Anda pernah menjanjikannya pada kami. Janji seorang lelaki terhormat pasti dia junjung tinggi. Begitu bukan Tuan Obama?
Dan sesungguhnya kami juga akan meminta pada Anda beberapa hal yang kami berharap Anda, Tuan Obama, akan mewujudkannya untuk kami. Saudara-saudara kami di Gaza masih terpenjara, Israel masih membantai warganya tiap hari dan membangun pemukiman zhalim di tanah-tanah rampasan. Palestina masih terus berduka. ‘Iraq dan juga Afghanistan, ah, tarik saja tentara Anda dari sana, insyaallah perdamaian justru akan lebih mudah kami wujudkan.
Tuan Obama, banyak sekali yang kami minta Anda untuk mendengarkannya. Tapi biarlah detailnya nanti saja. Sekarang, silakan Anda yang lebih dulu bicara. Kami hormati itu. Dan sekali lagi, anda adalah tamu kami yang harus dijamu dan dimuliakan. Apalagi anda pernah melewatkan masa kecil di negeri ini. Sungguh kurang beradab kalau kami melarang seseorang mengunjungi tempat yang pernah punya makna bagi kehidupannya.
Selamat datang Tuan Obama, kami siap menyambut Anda.
Sayangnya kami juga tak bisa mengelak dari aksioma ‘Ali ibn Abi Thalib, menantu Nabi kami itu. “Musuhmu ada tiga”, ujar beliau empatbelas abad lalu, “Yakni musuhmu sendiri, kawan musuhmu, dan musuh kawanmu.” Kami melihat anda masih akrab dengan musuh kami Israel, dan anda menambah tentara untuk menindas kawan kami di Afghanistan. Sepertinya Anda masih menjadi musuh kami.
Tapi Tuan Obama, musuh yang cerdas lebih berharga daripada kawan yang bodoh. Kami tahu itu. Anda lebih baik masuk kelompok pertama saja daripada menjadi kawan kami tapi malah merepotkan. He he..
Sebagian pihak menganggap Anda sama saja dengan Tuan Bush. Ah, dulu kami menolak kehadiran Tuan Bush. Tapi kini kami menerima Anda. Itu sungguh karena hati kami telanjur berselimut baik sangka kepada Anda. Kami menganggap Anda berbeda dari dia. Ketika Anda berkampanye, ketika anda bicara di Kairo, anda sudah sampaikan itu. Dan kami mencoba percaya. Apalagi karena Amerika juga lebih menghendaki perubahan sehingga memilih Anda. Mereka tidak memilih John McCain, kandidat yang digadang-gadang Tuan Bush.
Kami ingat bahwa leluhur kami yang adil dan pemberani, Shalahuddin Al Ayyubi, memperlakukan Guy de Lusignan dan Reynald de Chattilon dengan cara berbeda. Guy, Raja Yerusalem itu ditawari minuman sejuk, sementara Reynald langsung dipenggal. Maaf, kalau analogi ini agak menyinggung Anda. Tapi Bush bagi kami lebih jahat dari Reynald. Dan, yah, kami tahu, tangan Anda juga masih berlumuran darah saudara-saudara kami di Afghanistan, Iraq, dan tempat-tempat lain meski sepertinya Anda tidak separah Guy de Lusignan.
Wah, saya yakin, Anda pernah menonton Kingdom of Heaven garapan Riddley Scott!
Lagipula, Shalahuddin Al Ayyubi pernah datang ke kemah musuhnya yang lain, Richard The Lionheart, Raja Inggris, untuk mengobati penyakitnya. Padahal Richard pernah memerintahkan pembunuhan 3000 tawanan muslim yang ada di tangannya. Itu sungguh kekejian yang besar. Tapi demikianlah Shalahuddin, pahlawan kami yang agung dan ksatria.
Tuan Obama, dengan menyambut Anda, kami mencoba untuk menjadi pewaris sifat-sifat ksatria dan akhlaq mulia itu, alhamdulillah.
Akhirnya, terimakasih, sudah berkenan berkunjung ke negeri kami. Tanggal 21 Maret, ketika matahari berada tepat di atas khatulistiwa, duapuluh enam tahun, lalu dengan berdarah-darah seorang ibu melahirkan anaknya. Itu perjuangan bertaruh nyawa yang sangat lama Tuan Obama. Sejak konstraksi pertama hingga kelahiran memakan waktu tiga hari. Ibu itu seorang perempuan yang sangat hebat.
Dan anak yang dilahirkan itu adalah saya. Ini ulang tahun syamsiyah saya Tuan Obama, terimakasih berkenan hadir. Saya pasti mengingatnya.
Wah, anda tertawa Tuan Obama. Seakan Anda ingin berkata bahwa yang bicara panjang lebar pada Anda sejak awal tulisan ini ternyata bukan siapa-siapa. Sebenarnya saya bermimpi Tuan Obama. Duapuluh empat tahun dari hari ini, yang menuliskan paragraf-paragraf ini adalah seorang Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri.
Wah, anda tertawa lagi. Ha ha ha..
Jangan menganggapnya mustahil Tuan Obama. Sesungguhnya empatpuluh sembilan tahun lalu rakyat Amerika tak menduga bahwa seorang lelaki dari Kenya yang datang untukmenikahi wanita Amerika lalu meninggalkannya pulang ke Afrika lagi itu sebenarnya datang untuk sebuah misi mahapenting. Dia datang sejenak, hanya dan hanya, untukmenitipkan seorang Presiden bagi Amerika Serikat.
Karena dari wanita itu, Anda lahir Tuan Obama. Itulah Anda, salah satu takdir ajaib untuk sebuah negara adidaya bernama Amerika. Maka selamat datang di negeri keajaiban bernama Indonesia. Selamat datang, Tuan Obama!
oleh: Salim A Fillah



Jazakumullahu khayran kathiran for reading! <3 =)

Allahualam.. 

Oct 30, 2010

the hedonistic hub

Bismillahirrahmanirrahim

Let's do this quick and fast as usual (I suppose)

Am doing some googling for my assignment..

Came across the news of Dinara Safina visiting the Mufti of Russian's European Part. Never knew who this Dinara Safina is..

There were the mufti, Dinara Mikhailovna Safina and her mother - Rauza Mohamedjhanovna Islanova at the Moscow Cathedral Mosque before the tennis player departed for Argentina. News reported on 28th October 2010.

*drumroll* Dinara is a famous Russian tennis player of Tartar descendants (huhu.. I only knew Anna Kournikova and the Sharapova). And, the most jaw-dropping part is Dinara is the sister of the famous Marat Safin. Here's what Safin said about his lineage:

Question In terms of your religious belief, are you of the Islamic faith?
Answer Yeah.



Question Do you practice any of the rituals?
Answer No, no.



Question Were your parents Islamic?
Answer Yeah. They don't practice either. Just my grandfather.




Question
 Was he Russian?
Answer No, he's not Russian. He's Islamic also, Muslim.


Question Where did he come from, may I ask?
Answer If I start to explain geographically, it will take a little bit longer. It's from part of Russia.


Do you know what most typical Malays and Tatars have in common apart of the same aqidah tauhid? We have our own languages and our previous alphabets are of Arabic letters! Malays' - Jawi.. Tartars' - (i don't know). Well. Jaga-jaga. This is what happen when communism rose in power. Now. Hedonism and capitalism are those ruling the world. And Malaysia, is never immune against it. Turning Malaysia into a hedonictic hub??? Wonder how our anak cucu would be then..

Allahu'alam..

Sep 23, 2010

Maher Zain vs Timbaland

Bismillahirrahmanir rahim..


  • Kedua-dua Maher Zain (14 & 15 Oktober 2010, MBSA Auditorium Shah Alam) dan Timbaland (24 September 2010, Sunway Lagoon) akan membuat konsert di Malaysia tak lama lagi.
  • Timbaland didatangkan dengan kerjasama syarikat arak Guinness manakala Maher Zain didatangkan oleh Raudathus Sakinah.
  • Timbaland membuat konsert sempena meraikan Arthur's Day (a series of music event to celebrate the arak Guinness' company)  manakala Maher Zain akan membuat konsert kesedaran Save the Soul (sempena banyaknya kes buang bayi di Malaysia). 
  • Konsert Timbaland dipercayai akan menjadi pesta persenyawaan diikuti pesta pembuangan bayi beberapa bulan selepasnya, manakala konsert Maher Zain dilaksanakan untuk menimbulkan kesedaran agar jangan membuang bayi. 

VS



Allahualam...

Jun 7, 2010

Rijal vs Rijlun Episode II

Bismillahir rahmanir rahim

Kau yang ber'ana'-'anta',
Kau yang mengurus program sini-sana,
Kau yang 'weekend'nya usrah belaka,
Kau yang impiannya membina BM bahagia menuju syurga,
Kau yang imami kuat lantun qunut nazilah,
Kau yang lebat berkata-kata,
Kau yang terkedepan saat bicara,
Soal kebangkitan ummah dan peranan kita.

Dan kau jualah yang be'ana-anta' sambil menghirup Coca-Cola,
Dan kau jualah yang mengurus program sini-sana berbekalkan Bon Aqua,
Dan kau jualah yang menapaki menuju usrah dengan kalori dari McD,
Dan kau jualah yang mengimami qunut-qunut kami dengan aroma Starbuck.

Dan kau jualah yang ingin menjimat tenaga mengenyangkan perut memuaskan deria rasa,
Saat ada yang tertembak terburai-burai perutnya.

Belum mencecah 20 tahun,
Usamah ibn Zayd mengepalai tentera,
Baru mencecah 21 tahun,
Al-Fatih menepati hadis sebaik-baik tentera,
Hanya mencecah 24 tahun,
Saat Imad Aqel meraih syahidnya.

Sudah mencecah umur sekian-sekian,
Dan kita masih TERKIAL-KIAL memboikot lawan?

[sumber asal]

[NB! I remind myself first, then to others. Penulis sendiri dalam usaha intensif mendisiplinkan diri memboikot. Sehingga kini penulis masih menggunakan buka muka. Jadi, kalau ada2 sapa nak komen pasal buku muka, sila kemukakan dlm musykilah usrah anda. Sekian..]

Allahualam..

May 19, 2010

Rijal vs Rijlun

Bismillahirrahrrahmanirrahim..

Dengan nama Allah kita mulai segala-galanya.

Ya. Setiap daripada kita punya jahiliyah/tabiat buruk/kelemahan masing-masing. Dengan solatnya tak khusyu' mana, dengan isu pergaulan dengan ajnabi, dengan membazir masanya.

Tapi dengan izin dan rahmat Allah, Allah pilih kita untuk menjadi para rijal (pemuda) yang peduli ummah. Apatah lagi dalam keadaan yang lagi ramai rijlun (kaki) dari rijal. Kaki (rijlun) rempit, kaki motor, kaki judi, kaki arak, kaki konsol, kaki TV, kaki Wii, kaki PS, kaki manga, kaki komik, kaki awek, kaki betina, kaki anime, kaki lepak, kaki pukul, kaki buli, kaki game.




Dengan penuh kekurangan kita, Allah memiilih kita untuk menjadi para rijal (pemuda) yang peduli ummah. Kita bengang-berang-mengamuk bila betting/judi badminton jadi legal di Malaysia. Sebab tu kalah Piala Thomas sebab tak berkat. Kita bengang-berang-marah bila negara Malaysia yang konon beragama rasmi Islam tidak menepati ciri-ciri Islami yang kita nak. Sekali lagi, sebab tu kalah Piala Thomas sebab match waktu Maghrib sampai ramai miss solat. Kita-bengang-berang-mengamuk itu dan ini.     

Pertama-tamanya, syukurilah rasa kepedulian itu & berbahagialah para pemuda! Kerana al-Qur'an sendiri  bercerita tentang kamu : 
  • Para rijal Kahfi yang bersembunyi dalam gua selepas protes mereka terhadap kezaliman direspon dengan ancaman oleh pihak berkuasa
  • Optimisnya 2 orang rijal bertaqwa untuk masuk ke kota Palestina di celah-celah kebaculan kaum Nabi Musa as yang lain (Surah al-Maidah 5:23)
  • Seorang rijal dari hujung kota yang bergegas-gegas mengingatkan masyarakatnya agar mengikut para rasul (Surah Yasin 36:20) 
  • Beraninya seorang rijal yang merupakan ahli keluarga Fir'aun sendiri memperdebat akan ke-relevan-an Firaun menentang risalah rabbaniyah Musa as (Surah al-Ghafir 40:28-35)    
Keduanya, perhatikan betul-betul. Para pemuda yang kisah mereka diabadikan dalam al-Quran punya persamaan: 

  • Kepedulian & kepekaan mereka adalah berakarkan aqidah pada Allah.
  • Kepedulian & kepekaan mereka bukanlah kepedulian & kepekaan MANDUL yang terbuku di dalam pemikiran mahu pun bait-bait perkataan. Selari dengan keimanan,.kepedulian & kepekaan mereka ini adalah kepedulian & kepekaan yang MELAHIRKAN TINDAKAN - ada yang bergegas-gegas, ada yang memang confront musuh face-to-face etc.
Ketiganya, mulailah bertindak! Bagaimana? Bukan sekadar cakap berapi-api di mulut, di YM, di FB atau di blog. Tetapi, tindakan yang sebenar-benarnya berpaksi kepada faham "To change the world, you have to change yourself first." Apabila setiap pemuda Muslim hidup dengan Islam sebenar-benarnya, pasti esoknya akan tertegak negara Islam. 

Bagaimana untuk memberi faham setiap pemuda Muslim? Kita tak boleh sekadar focus to change our own self, our own individual, tapi kita juga mesti change other individual. Islah nafsak, wad'u ghairak (Perbaiki dirimu, dan ajak orang lain.)




Seperti itu jugalah keluarga pak cik Sidek. Macam mana pakcik Sidek boleh ajak (wad'u ghairak = ajak orang lain) anak-anaknya Bun, Dol, Rashid etc main badminton kalau pakcik Sidek sendiri tak de skill main yang baik (Islah nafsak = perbaiki dirimu). 

Akhir kata, majulah sukan untuk negara!
Dan tentunya, majulah wahai para pemuda untuk ummah!

Allahualam..    

May 6, 2010

He's back

Bismillahir rahmanir rahim..

Dia kembali ---> [klik]

Allahualam...  =)

Apr 20, 2010

Young hearts 2

Bismillahir rahmanir rahim

Hmm.. Kpd anonymous, sy catat apa yg sy dapat.. Allahualam sama ada ini summarize talk. Lain org, lain apa yg dpt.. Mungkin boleh rujuk org lain yg dah dgr juge.. Allahualam.. 

1) Apakah itu tauhid? Tauhid adalah pengakuan/acknowledgement bahawa tiada Tuhan selain Allah (la ilaha illallah) 
  • lailahaillallah is a call to FREE myself from everything (from my own ego, from my forgetfullness) but Him, Allah
  • it's a call from the greatest educator (rabb) to EDUCATE (tarbiyah) myself so that I can REFORM myself
  • if you REALLY ACKNOWLEDGE this kalimah tayyibah (lailahaillallah), you put ISLAMIC ESSENCE into your whole ACTIVITIES in life, not only in usrah, not only during solat, but also, during your groceries-shopping, you socializing with friends, sleeping, spending free times, resting etc
2) az-Zikr. Lailahaillah is also about zikr, about a struggle between REMEMBRANCE (zikr = remembering Allah) and forgetfullness
  • we use means to zikrullah/remember Allah. (1) ibadah (2) ayat (signs).. There're 2 signs/ayat those signs/ayat you can get from Kalamullah - Al-Qur'an and the other one the alam/universe itself. There are many ayat repeated in al-Quran, telling us to look around - the alternating of day-and-night, the creation of human etc.. 
  • az-Zikr is a struggle WITHIN YOU! By struggling WITHIN us, the outcome would be visible and we even can impact by others. (macam pakcik Syeikh Ahmad Yassin, kekuatan ruhaniah dia tak mampu ditanggung oleh badan lumpuh dia yang lemah itu. Rohaniahically, he's an Olympic medallist)
3) Stop being the OBJECT of the environment. Be the SUBJECT that they (all the kuffar) want! 

Explanation melampau : kalau anda seorang wanita muslimah bertudung jalan2 di metro, anda didiskriminasi kerana sekarang memang kuffar anti-Muslim. U're the object, because u happen to be Muslim. Anda sekadar watak pipih, yang kebetulan mempunyai something-in-common (which is Islam) dengan the wanted people. Situasi lain, Syeikh Ahmad Yassin yang beriman, lumpuh. Tapi, sebut nama dia sahaja, para IOF (Israel Occupation Force) dah risau2. Israel buru dia sebab memang kerana dia, kerana dia adalah subjek/watak utama/most-wanted-ppl!

Bagaimana kita handle environment yang discriminate & oppress kita? Be reactive? No-no.. Kita mesti rational, not reactive!

4) Doubting myself is not bad. But pretending that I am not in doubt is bad. Dan ia memerlukan kekuatan untuk kita merendahkan ego, untuk mengaku bahawa kita ragu-ragu akan sesuatu. Aku-kan ragu-ragu itu pada Allah & pohon Dia beri petunjuk Keimanan takkan pernah diraih mudah, tak datang bergolek, tak semudah kita dengar tazkirah 24 jam. 

Lihat Ibrahim as, seorang nabi sendiri. Baginda minta Allah tunjukkan bagaimana Dia meghidupkan yang mati agar mantap iman di hati. Boleh je kan, on the spot, Allah masukkan/sumbatkan/campakkan iman masuk dalam hati nabi Ibrahim as. Tapi, tak. Allah suruh Ibrahim as pi amek burung, cincang2, pastu taruk atas bukit. Tak ke penat tuh? Nabi Ibrahim as tanya soalan sikit je, Allah suruh buat ini, buat itu. Mau tak mengah nak pi cari burung, nak pi turun naik bukit.

Tapi, itulah tabiat iman. Iman tak semudahnya masuk macam tuh je ke dalam hati. Ia perlukan usaha yang memang sehabis-habisnya. Nikmat paling besar kot. Sedangkan nak dapat nikmat 5/A1 pharmaco pun kena usaha macam ape, inikan pulak nak dapat nikmat paling besar. Tak gitu?

Allahualam.. (to be continued biiznillah)

Apr 17, 2010

Young hearts

Bismillahir rahmanir rahim

***

"Bez grenad da?" kata seorang pakcik Rusia (berumur lingkungan 50-an) sambil memaut aku macamlah aku ni cucu dia. I was shocked that I couldn't decipher what he was saying. Selepas barang 30 saat, baru aku faham - u're without grenade, right? Metro terus bergerak.

Aku berkira-kira dalam kepala, if I ran to the next wagon, pakcik itu akan menang kerana menyebabkan aku takut ekoran sikap minda-kelas-rendahnya - diskriminasi. Lagipun, dalam metro ramai orang, dan nampaknya, penumpang-penumpang di sekeliling aku memandang pakcik itu dengan pandangan agak disapproval (menurut tafsiran beta). I'm not afraid to stand alone - nyanyi Native Deen, and standing alone, indeed I was. 

Pakcik tuh pun adelah bebel ape2 ntah kat aku. Dan aku pekakkan diri, sambil menatap buku Lippincott's Pharmaco.

***

Pasca-pengeboman, bahan bacaan dalam metro perlu dipilih dengan teliti. Al-Quran? Ma'thurat? Buku-buku Islami yang ada ayat Qur'an? It's a no-no. Preferably, it should be academic books. English books, mmmm, ok lah... Buku pilihan saya belakangan ini - The Messenger : The Meanings of the Life of Muhammad by Tariq Ramadan. Tapi tergendala yang amat sebab kat page itu banyak word 'jihad'. Dan, susah nak cover-cover tajuk Muhammad tuh. So far, fave part saya dalam buku pakcik Tariq yang merangkap cucu pak Hassan al-Banna  adalah kisah nabi Ibrahim-Hajar-Ismail + Khadijah-Rasulullah saw dan sajak ini.. 

To Najma

This book is a work of dawn
And you accompanied it, with your footsteps on the stairs,
Your mischievous, laughing, or sulky eyes.
You came to curl up in my arms.
I would then leave the screen through which I was immersed
In the infinite light of the Messenger's goodness and love,
To drown in the infinite light of the Messenger's goodness and love,
To drown in the infinite warmth of your presence.
The Messenger taught me forgiveness, you offered me innocence.
May your path be bright, my daughter, and may He love you
Through your smiles and through your tears.
I love you.

(Hehehe.. Memang awal-awal poem saya dok suspen, perempuan mana lah pakcik Tariq dok tulis ni.. Oh.. Anak dia.. He's a great abi!!! =D )

****

Seperti selalunya kehidupan, ada tenggelam timbul iman itu. Dalam tenggelamnya iman itu, suasana akan menguasai kita, dan bukannya kita menguasai suasana.

Kerana susunan Allah, saya tak dapat ketemu ex-roomate saya - Syaratul Ain. Tapi, hari ini, Syaratul share link sebuah talk by pakcik Tariq. And it was a blast! (blast = best! Not grenade, ok) Apatah lagi itu adalah talk di US - pusat segala Islamophobia. Jazakillah Syaratul for making my day. --> (ayuh, dengar!)

Allahualam..

Apr 15, 2010

Somewhere I Belong by LP

Bismillahir rahmanir rahim...

Saya ketemu usrahmate yang pernah begitu meminati Linkin Park (LP) - penyanyi Somewhere I Belong.

Hari ini, saya juga bermimpi tentang dia. Dia yang juga pernah begitu meminati LP. Dia yang mempunyai tempat yang istimewa dalam hati saya. Dia adalah antara teman-teman kesayangan yang lain, yang sering seiring dan sejalan melihat langit dan awan-awan. Dia dan teman-teman lain mengajar saya erti bahawa "All works and no play makes Jack a dull boy." Dia dan teman-teman lain sering membuat saya rasa ada sense of belonging bila berada dengan mereka. Dia Yah.

***

Siang tadi, saya dan teman-teman menziarahi tempat yang tak pernah gagal menawarkan rasa sense of belonging yang tak pernah saya dapat di mana-mana tempat di bumi Rusia atau di mana-mana masjid di Bumi Malaysia - sebuah masjid di Moscow. Masjid adalah titik pertama saya bertemu tarbiyah, masjid adalah titik pertama saya cuba meninggal jahiliyah, masjid menawarkan saya satu kedamaian yang membuatkan saya rasa seolah-olah it's somewhere I belong. Itu ziarah pertama saya selepas peristiwa letupan. Ah! Di sana, ada polis dan askar.

***
Masuk ke restoran masjid, ada tiga orang askar Rusia berbaju celoreng-celoreng biru. Aku beratur membeli makanan di belakang mereka. Ada seorang tu macam lost-lost. Tray mengambil makanan di kaunter sudah habis. Tak jauh dari kaunter, ada meja yang atasnya berlonggok-longgok tray. Askar depan aku tu lost aka was-was nak amek tray atas meja tu ke tak. Maklumlah, rusa masuk bandar. Aku pun dengan heroiknya amek tray, dan dia follow aku. Aku pun pas tray yang kat tangan aku kepada dia, dan amek tray lain. Loser! Ade hati askar ni nak pi konon 'watch over' kita - Muslims yang dicop pengganas. Nak amek tray pun penakut. Pirah! ;(

***
Solat zohor berjemaah di masjid. Aku berani kata, aku tak pernah pi mana-mana masjid Malaysia yang (beragama rasmi Islam) untuk berjemaah Zohor pada hari minggu/weekdays, yang jemaahnya sebanyak ini! Baik jemaah laki2, mahu pun jemaah perempuan. Subhanallah.. Susah nak gambarkan rasa yang bercampur-baur hingga saat ini. Fikirkan, bagaimana menjadi ghuraba' (orang asing) di sebuah ibu kota Moscow - sebuah ibu kota yang pernah berakidahkan bahawa Tuhan itu tiada? Fikirkan bagaimana untuk menyarung hijab, untuk menyarung kopiah lalu mengharung jalan menaiki metro dengan orang sekeliling memandang mereka seakan-akan mereka is the very next suicide bomber? Dan semua kesusahan-kesusahan itu hanya untuk menuju ke rumah Allah, untuk bertemu dan bahu-membahu dalam saff-saff untuk bertemu Allah. Subhanallah. Bagaimana mereka boleh begitu berilitizam dan bermujahadah dengan iman terhadap Allah.

Allah.. Kalau lah iman itu bersaiz, sebesar manalah iman kita (rakyat Malaysia) nak banding dengan para ghuraba' ini.. Allah.. Dan, bagaimana, dengan iman yang tak seberapa itu, Allah pilih kita jua untuk jadi negara yang AGAMA RASMInya Islam, Allah pilih kita jualah untuk kenal erti 'menarik tangan saudaranya menuju ke syurga bersama-sama', Allah pilih kita jualah untuk ini, Allah pilih kita jualah untuk itu.

Umat ini sakit.Umat ini sakit. Umat ini sakit. 
Seronok ke ziarah rumah Allah tapi ada ramai askar polis, 
yang merupakan manifestasi bahawa Dinullah ini sedang difitnah? 
Dalam ketidak-layakan kita, 
Allah memilih kita untuk menyembuh sakit ummah ini, 
Allah memilih kita untuk hapuskan segala fitnah, 
Allah memilih kita untuk sebarkan rahmat Islam itu ke seluruh alam.  

Udahlah dosa menimbun, Allah pilih kita & kasi can untuk kita kutip pahala; kita nak pi cabut lari, nak pi berehat, nak give up. Yakinilah, Allah dengan segala rahmat-Nya telah memilih aku dan kau ---> [Manusia pilihan] 

***
Allah.. Umat ini sedang merintih sakit yang amat. Sangat merintih sakit. Dan meminjam kata-kata seorang pakcik omputih dalam sebuah dokumentari lebih kurang begini - "Muslims world today, rather than in unity, is in diversity". Luluh hati.. Tapi, masjid with its own ability to offer me an undescribable sense of belonging, walau seluluh mana ia membentangkan realiti pedih umat; dalam masa yang sama, saff-saffnya meniup harapan bahawa mimpi seorang Mukmin pada hari ini adalah realiti esok hari. Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia! ;)

Jom layan LP! (Laskar Pelangi) "Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia" =)

Allahualam..

Apr 7, 2010

GTO

Bismillahirrahmanirrahim 
 
GTO (&G) = Great Teacher O&G
Sudah genap seminggu sejak insiden letup-meletup di metro line merah. 
Keesokan harinya selepas hari letup-meletup,penulis & teman-teman berusaha 
menghubungi guru2 agar kelas pada hari itu dikansel, atas tujuan keselamatan. 
Patutnya, hari itu, kami ada kelas Pathology, pasal disease berkaitan pregnancy.

Dan semalam, ulang minggu insiden letup, penulis & rakan-rakan ada lecture Patho, 
untuk tajuk Female Genital Tract Disease yang juga cover tentang tajuk disease 
berkaitan pregnancy itu. 

Haiya.. Penulis amat sangat terkesan sungguh dengan tajuk tentang disease 
berkaitan pregnancy tuh. Susahnya nak sampai kepada 
terhasilnya seorang bayi.

Masalah-masalah yang mungkin terjadi :

- miosis dari diploid utk hasilkan sperma/ovum yang haploid : 
ada sperm yang diploid lah, ada egg yang kosong x de genetik lah

- persenyawaan : ada egg yang dienyawakan oleh 2 sperm lah, etc

Kalau gagal atau berlaku sebarang error, tak berjaya lah persenyawaan itu, 
sebaliknya jadilah ia sekadar tahi lalat (hydatidiform MOLES). 
Kalau tak pun, ada genetic defect kat bakal abid-cum-khalifah itu - 
yang Klinefelter lah, yang Turner lah, entah macam2 lah.  

Udah tuh plak, kalau dah bersenyawa, ada pulak yang menempek salah, 
menempek di luar rahim (ectopic pregnancy).

Kalau yang dah menempek, ada lagi ujian-ujian seterusnya seperti toxemia 
(eclampsia & preeclampsia); iaitu dalam terma lebih mudahnya,
salur darah yang supply baby tersumbat, ter-jerut. 

Dah tuh plak, along the way, boleh je ade cancer bermacam-macam lah pula.

Haiya.. Udah tuh plak, bukannya semua wanita/lelaki itu sihat sistem 
reproduksinya untuk membolehkan proses kelangsungan spesis manusia
diteruskan. 

Haiya..

Susahnya untuk satu-satu manusia itu dikeluarkan ke muka bumi. Lantaran itu, 
ada beberapa konsekuensi, antaranya:
a) sebab susahnya nak lahir, maka mana-mana baby yang lahir & didaftarkan akan 
diberi SIJIL kelahiran aka birth CERTIFICATE atas kejayaan mereka dilahirkan
b) sebab susahnya nak lahir n anda dapat lahir pun sebab Allah bagi 'can' anda 
lepas ujian-ujian/tapisan-tapisan sepanjang proses kemengandungan anda, maka 
apahal lah anda tak sedar-sedar lagi tanggungjawab UBUDIYYAH+KHILAFAH yang Allah 
suruh anda buat

Penilaian proses penciptaan manusia pada mata penulis adalah kompleks, sukar, 
sangat detail. Namun, pada Allah, ini enteng sahaja, 
sangat mudah! Hanya dengan kun-fayakun. 

Juga, kepada golongan ibu-ibu, bapa-bapa, ibu-ibu yang tak pernah berkahwin, 
bapa-bapa yang tak berkahwin; 

- berani korang fikir bahawa punya anak ini LECEH (nak kasi makan lah, nak kene 
beli pampers lah, nak kena tukar pamperslah, nak kene pi klinik bersalin secara 
 berkala untuk check-up, nak kene pi readykan baju-cribs-entah apa-apa lagi, nak
kena ready untuk delivery lah, nak pi cari makcik tukang urut lah, nak pi cari 
barut-bengkung-jamu-tungku lah) ???
- berani korang plan nak terminate the pregnancy (gugurkan kandungan) ???
- berani korang buang anak???

Berani??!! Hamster Kak Yan yang baru sahaja bergelar ibu pun pandai protect 
anak-anak dia. Tak tahulah mana pi perikemanusiaan para pembuang/pembunuh bayi 
ni.. Pada pendapat penulis, mereka tidak berperike-MANUSIA-an kerana mereka bukan 
lagi MANUSIA. Mereka adalah MUTAN-MUTAN, yang mana "gene kemanusiaan" mereka 
telah "termutasi" oleh mutagen bernama zina & kepuasan nafsu serakah. 

Hei manusia! Janganlah jadi seperti tahi lalat Hydatidiform. Kalau tahi lalat kat 
kulit, boleh blah lagi, boleh jadi pemanis muka ke hape. Kalau jadi 
tahi lalat Hydatidiform, memang nahas lah - udahlah tahi lalat, pathologic plak 
tuh..
Ayuh, jadi manusia! 

Allahualam... 


Mar 29, 2010

Syafyor aka supir

Bismillahirrahmanir rahim..

The syafyor aka supir.. 

(Sarah kata lepas ni mesti ramai orang tulis entry blog pasal metro meletup. Aku 
cakap aku tak nak tulis. Hehehe.. Tapi, x boleh kawal diri)
Baru lepas keluar menghantar Sarah & Farah menaiki teksi. Hari yang bermula 
gembira berakhir dengan kerisauan. 
Pendek cerita, pagi tadi entah kenapa metro kelam-kabut. Aku dan Wani Ripin agak 
gembira, kerana walaupun kami x tau what's going on, kami gumbira 
kerana hari Isnin tak seperti the same boring Monday. Rupanya, apa yang kami 
gembirakan sebenarnya adalah letupan! Letupan yang meragut nyawa, letupan yang
mencederakan manusia, letupan yang mengerikan, letupan yang suspeknya adalah 
Muslim, letupan yang suspeknya adalah female suicide bomber! Oh!
 
Detik-detik cemas penulis & rakan2 di tempat kejadian : blog jiran 
***

Kami terstuck beberapa jam di tengah-tengah bandar Moscow kerana sistem 
pengangkutan awam tergendala. Kami pulang dengan menaiki teksi sapu. Pakcik 
supir (in Russian = syafyor) itu Muslim rupanya, dari Uzbekistan. Dengan 
penguasaan bahasa Rusia ku yang lemah, kami cuba yang terdaya
untuk menjawab soklan pakcik itu. Dia tanya "mutabaah amal" - solat 5 waktu 
tiap2 hari x, mesti solat awal waktu, baca Quran x, boleh berbahasa Arab x etc. 
Dia pun dok puji kami semua pakai tudung. Dok nasihat kami supaya saling nasihat 
rakan-rakan kerana di akhirat kami akan ditanya Allah, tentang tanggungjawab 
kami terhadap kawan-kawan. Syahadatul Haq gituh. Pakcik tuh belajar bahasa Arab 
on his own from kitab "al-Mabda' al-Quran", (baru pagi tadi ketika 
kelam kabut, sesak-sesak naik metro, aku terbaca bab tentang kepentingan 
bahasa Arab dalam "10 wasiat" tulisan Pak Cik Hassan Al-Banna).Dia tunjuk buka 
nota Bahasa Arab dia. Pakcik tuh pun dok nasihat kami belajar bahasa Rusia 
terel-terel. At least 4 jam sehari. Dia kata baca je, kalaupun tak paham. Itu 
akan train kami baca tulisan Rusia cepat, later on baru try fahamkan the meaning.
Aku pun dok kata lah "tapi kami belajar kat sini dalam English (= so, x pe je 
kalau Russian kami tak terel)". Pak cik pun kata "Eta maslahah!" 
(= ini maslahah). Aku terpana(H). Aku pernah terbaca, Rasulullah pun 
suruh kita tahu banyak bahasa agar tak ditipu bodoh-bodoh oleh sesuatu bangsa. 
Skali lagi, bab bahasa demi maslahah ummah. Selesai menghantar kami, dia 
pulangkan duit tambang 100 rubles. Dia suruh kami ambil.

****

Dalam 10 wasiat, Pak Cik Hassan dok tekankan pentingnya umat ini di'unite' oleh 
satu bahasa, itulah bahasa Arab Fusha (bahasa Arab persuratan). Betapa sebelum 
diutusnya Muhammad saw dengan al-Quran, Allah telah menyusun suatu rencana, di 
mana bertahun-tahun sebelum itu, regardless of the 'assabiyah'ness of the 
Arabian people, they were still using 1 main language among them which is 
Bahasa Arab Fusha dialek Bahasa Quraish, yang juga merupakan bahasa al-Quran. 
Maka, saat itu, orang di Jazirah Arab mempunyai pola pikir, cara fikir yang di 
sekitar wavelength yang sama. Semuanya kerana bahasa.

Sungguh, tak dapat terbayangkan, bagaimana bahasa mainkan peranan membentuk dan 
memadu satu pola pikir yang seragam. 
Hinggalah aku terpikir tentang orang Melaka. Waktu sekolah asrama dulu, aku 
dengar-dengar yang bahasa orang Melaka ni 
kasar-kasar sket. So, kalau ada orang Melaka yang aku baru first time kenal, 
tapi cakap macam chill-chill ja, aku pun tak kisah sangat. 

Juga, jika kita dengan orang yang baru kita kenal, kita tak kan beraku-engkau, 
kerana kita ada mind-set yang orang itu belum rapat dengan kita, Bayangkan, 
hanya 2 perkataan "aku-kau", tapi itu sahaja sudah cukup merakamkan pola pikir 
2 orang manusia yang baru saling berkenalan. Apatah lagi, jika one whole 
language with all of its words! Just imagine how can all those words of 1 same 
language affect the way people think & the way people connect to the others. 
Apatah lagi, bahasa al-Quran, bahasa syurga.

****

Pulang ke asrama, kami dok kumpul berita. Oh! Suspek adalah Muslim. Again, the 
Chechens become the main suspect. And, worse, they suspected it was female 
suicide bomber. Setahu aku, all those civil law practiced by the so-called 
civilized people ade satu prinsip - one is NOT GUILTY until he IS PROVEN GUILTY. 
Tapi, tidak! Kita (Muslimah yang berhijab) tahu apa kah bahayanya untuk ke kelas 
esok-esok, untuk naik metro esok-esok. Orang akan memandang dengan sceptics yang 
kita bisa jadi the very next suicide bomber. Sceptics & paranoid 
pasca-pengeboman satu hal. Hooligans neo-nazism satu hal lagi. Ah! Kita masih 
menunggu-nunggu bagaimana ini akan meng-affect perjalanan hidup kita di bumi 
tinggalan Lenin ini untuk hari-hari mendatang. La yadurru ma'asmihi syaiun fil 
ardhi wala fis samai, wahual 'aliyul 'azim. 
***

Anda mungkin tidak nampak connection antara tulisan-tulisan saya ini. Jujur, 
saya ternanti-nanti how can this incident (which I was involved indirectly. Saya 
berada tak jauh dari tempat kejadian, k!) affects my life, my sisters and at 
large, the Muslim community. Dan, kita perlu ambil langkah berjaga-jaga untuk 
meminimumkan suspicious/perhatian orang kepada kita. Naik metro elok-elok, 
jangan pakai tudung hitam, berlagak ceria etc. Bahkan, tadi nak balik Farah
Sarah dok kusut-kusut nak naik metro atau cab. Cess.. Kalau bermuka kusut dan 
takut-takut lalu naik metro pun bahaya. Orang boleh pikir "awatlah dak Muslim ni 
muka takut-takut, tuh takut-takut nak switch on ke tak suis bom lah tuh." Lalu, 
kami pun menahan teksi. Teksi pertama untuk ke apartment mereka, mahal! 700 
rubles! Mula berputus asa...

Teksi sapu kedua - "eh! Ada gantung ayat quran lah kat kereta dia! Mesti 
Muslim ni!". Dan, harganya - *drumroll* 300 rubles! Mintak diskaun jadi 
200 rubles! Subhanallah!

Entah kenapa, tapi sungguh saya rasa begitu indebted terhadap para supir 
beragama Islam sebegini. Ada nada-nada takaful (saling tolong-menolong) dalam 
kita mengguna khidmat supir-supir ini, apatah lagi buat saya yang deal 2 kali 
dengan mereka untuk hari ini sahaja. Saat-saat sudah hampir malam dan berbahaya 
untuk kita, saat-saat orang punya sceptics hatta ketika kita sekadar ingin guna 
pengangkutan awam, para supir ini Allah hantar. Tak mustahil, sebenarnya mereka 
sendiri pun tahu masalah kita, paranoia kita untuk hidup sebagai umat Islam di 
akhir zaman, di ibu kota negara yang sangat kafir yang pernah menolak kewujudan 
Tuhan - negara komunis Russia. Itu belum lagi di-unite oleh satu bahasa! 

Allahualam...

Mar 18, 2010

Meniup sesawangan






Bismillahir rahmanir rahim..

Muqadimah :
Syaitan itu kepandaian.. Di kala kita struggle melakukan ibadah harian minima (=mutabaah amal), saat itu juga kita dihasut-hasut untuk tidak berlapang dada dengan teman-teman, di saat itu juga kita bersangka yang buruk-buruk belaka pada Allah. Semuanya terasa seakan sempit. Di kala kita chill, lepak-lepak to meet the minimum requirement (=mutabaah amal), saat itu setan indahkan dengan yang indah-indah. Ah! Persetankan ko setan! 

Isi karangan :

Semalam, penulis begitu tercarried away dengan mengemas dan menyah-lipas. Semuanya gara-gara setan yang mengindahkan pekerjaan itu sehingga penulis begitu leka. Dipendekkan cerita, operasi kecemasan menyah lipas terpaksa di-execute di kediaman beta. Sebelum dispray, penulis sempat menjamu (memerangkap) lipas-lipas di dengan biskut, belacan dan gula-gula. Juga, untuk menjadikan operasi "lipas-cide" lebih ilmiah, penulis telah me'wiki' tentang lipas. 

 1. Lipas adalah haiwan nocturnal, kecuali lipas Asia yang memang suka light-bathing. Mereka takut akan cahaya. Tapi mereka akan jadi fearless terhadap cahaya bila mereka beramai-ramai. Bersatu teguh, bercerai roboh!

2. Lipas adalah haiwan yang begitu tawazun (seimbang). Mereka hidup secara berkoloni (=berjemaah/bersyura) namun dalam masa yang sama, mereka adalah kompetitif to each other/ individualistic (=Fastabiqul khairat! arabic phrase meaning bersegeralah kpd kebaikan). Hidup bersosial vs hidup secara individualistic adalah 2 perkara yang sangat berbeza, namun harus diseimbangkan dengan betul. Dunia sudah merana dengan wujudnya 2 ideologi yang tak seimbang : 1) TERLALU individualistic, iaitu faham kapitalis (the best MAN wins) dan 2) TERLALU berkelompok, iaitu faham sosialis (EVERYTHING should be shared). Islam mengajar kita untuk hidup seperti lipas; ada yang perlu dilakukan dalam konteks satu kelompok, ada yang perlu dilakukan dalam konteks satu individu; ada fardhu ain nya, ada fardhu kifayah nya. Pendek kata, kita semua mesti harus saling bantu-membantu untuk meraih cinta Allah (eg bila kita bagun qiyam, kita kejut orang lain bangun qiyam juga) DAN dalam masa yang sama, kita perlu berlumba-lumba untuk meraih cinta Allah agar kitalah yang PALING BERTAQWA! (eg kita ajak orang lain qiyam juga, tapi kita jeles ada orang boleh M-E-N-I-T-I-K air mata ketika taubat-nya kepada Allah, maka, kita pun USAHA plak untuk M-E-L-I-M-P-A-H air mata!)

3. Lipas menggoda lipas lain dengan menggunakan teknik bau badan /pheromone. Penulis membuat kesimpulan sendiri, bahawa berdasarkan fakta ini lah, orang Melayu dahulu kala come up with petua meletakkan daun padan untuk menghalau lipas. Dengan ada-adanya bau-bau lain yang lebih kuat (eg bau pandan), kita telah berjaya meng-create suatu atmosfera bau (=biah solehah) di mana para lipas kompius dan tercari-cari di mana pasangannya. Ingat, wala taqrabuz zina! 

4.  Tahukah anda, pada tahun 2000s, telah terjadi satu kejadian menggemparkan di negara bekas Soviet, iaitu mereka (manusia) pelik apa hal lipas dah makin berkurangan sangat di kawasan mereka! Bukanlah kerana mereka begitu merindui lipas, tetapi kerana depopulation of the cockroaches are so noticeable! Kalau nak ikutkan hati, mahu sahaja beta edit artikle Wiki tuh dengan mengatakan bahawa lipas-lipas tuh dah pakat migrate pi Moscow, to hostel beta to be precise. Kalau anda tak percaya akan fenomena kehilangan lipas nih, sila wiki sendiri. --> Depopulation of cockroaches in the ex-USSR countries 

5. Terakhir sekali, kenapa kita mesti benci dan berjaga-jaga kat lipas ha?! Mengapa?! Adakah kerana mereka merayap? Adakah kerana mereka boleh menjadi kenderaan (vehicle, vector) untuk mikcrob lain-nya?   Ishh.. Sebenci-benci dan semenyampah-menyampah kita kat lipas yang dok merayap di dinding bilik kita, yang dok tumpang sekaki kita makan, yang dok berenang-renang dalam air minuman kita; LEBIH WAJAR LAGI UNTUK KITA MENYAMPAH KAT MAKHLUK yang dok CANGKUNG KAT HATI KITA, yang dok TUMPANG SEKAKI KITA MAKAN-MINUM KALAU TAK BACA BISMILLAH.. Ah! Lipas boleh dibunuh dengan pesticide, but there's no such thing as syaitan-icide!   

Kesimpulan:

Akhir kata, apalah sangat kalau ada 200-300 ekor lipas sarang dalam bilik kita dan bawah katil kita hinggakan tak da sapa-sapa pun dah tak sanggup pi ketuk pintu bilik kita, apatah lagi berkawan dengan kita. 

Bandingkan dengan kuantiti setan yang dok bersarang di hati kita, yang entah berapa ribu batalion tentera setan ntah untuk berkawan dengan kita sahaja. 

Apakah Allah sudi lagi untuk mengetuk pintu hati kita yang sudah kotor ekoran menurut hasutan setan-setan? Sampai bila harus risau tentang sarang lipas, tapi tidak risau akan sarang setan? 

Siapa musuh kita yang Allah dok mention dalam Quran - lipas atau setan?





Gambar ni cuma imaginasi manusia, the real thing would be much more 'ANGKER' ;( 






وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنۡ هَمَزَٲتِ ٱلشَّيَـٰطِينِ  وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحۡضُرُون
(Surah al-Mu'minun 23 : 97 & 98)

Allahulam.. 

Jan 17, 2010

Mengukur sebuah setia

Bismillahir rahmanir rahim..

Lintas langsung dari bumi Nizhny Novgorod, dari bilik rakan yang duduk di sebelahku di INTEC - Cik Ruby tentunya! :P

Ini adalah sesuatu yang telah agak berminggu terperam, dan kembali muncul ketika aku membaca Ucapan Sulung Mursyidul Am yang ke-8 Ikhwanul Muslimin (Muslimin Brotherhood aka MB) - Dr Muhd Badi' sebaik pengumuman pelantikan beliau bagi menggantikan Mursyid ke-7 - Ustaz Mahdi Akef.

The MB prioritizes the Palestinian case and considers it as the most important case for the nation, which measures the standard of loyalty to Islam, and Arabism and they do not spare any efforts to make this cause the first interest of ruling systems and nations until Palestine is free, God willing.
Hmm.. Aku punya seorang teman yang begitu kukagumi identiti Islam-nya. Mengimamkan solatnya bagus, juga bangun qiam, dressing pun memang Islami, sangat menjaga makanan. Jika ada makanan yang samar-samar halal haram, beliau tetap utuh dengan pendapat beliau walaupun majoriti orang lain dengan lenient-nya mengambil pendapat yang lebih mudah. Moga Allah merahmati beliau.

Namun, ada sebuah perbualanku dengannya yang begitu mengusik jiwa sehingga membuatkan daku terpana. Kisah beliau ini kubawakan ini adalah semata-mata untuk kasi korang sedar bahawa kerja kita masih banyak, dan betapa tentera kebathilan telah berjaya menyusup meresap masuk menyerang jiwa-jiwa Muslim yang baik.

(B - beliau.. A - aku..)

B : Oh... Saya tak makan makanan brand !@@$%&*.
A : Oh.. Saya juga.. Brand tuh kan kena boikot... Boikot barangan Yahudi segala.. Tolong Palestin bla2..
B : Oh.. Awak boikot.. Saya memang tak boikot-boikot ni.. Boikot tuh kan individual..
A : *buat beberapa bentar, tak tau nak react macam mane*

Statement berwarna biru itu memang melastik jiwa daku. Kepalaku rasa nak pecah meletup-letup. Gila apa! Ditakdirkan bahawa beliau lah yang hadir dalam hidupku untuk menyedarkan daku tentang realiti ini. Aku yakin ramai lagi di luar sana yang merupakan Muslim yang baik-baik tapi punya mentaliti serupa. Cuba bayangkan, jika yang punya identiti Islam yang bagus pun tidak turut boikot, bagaimana dengan lainnya?

Aku kagum dengan seseorang yang mampu menjaga perut sendiri dari makanan yang syubhah. Namun, bukankah hal ehwal menjaga kemaslahatan umat Islam lainnya juga sangat utama?!!! Ah! Tidakkah tindakan menjaga perut sendiri tetapi tidak menjaga kemaslahatan saudara sendiri itu selfish?

Ya. Boikot tak termaktub kata wajib dilaksanakan, tidak seperti perihal menjaga makanan E471, E123, E100, E555, Eetc.. Tapi, aku sependapat dengan Dr Bad'i. Pekanya kita dengan isu Palestin adalah kayu ukur kesetiaan kita kepada Islam, kesetiaan kita untuk sedikit berlapar dan meninggalkan brand-brand kegemaran demi masalahat saudara sendiri, kesetiaan kita untuk berjuang bersama-sama walaupun di medan yang jauh lebih mudah tanpa sebarang senjata pemusnah.

Tak hancurnya muka kalau tak beli dan pakai produk cap-cap boikot ini,
Tapi memang ada adik-adik kita di Palestin yang bukan setakat muka hancur, kalau kita beli produk-produk ini.

Tak termusnahnya sistem pencernaan kalau tak beli makanan cap boikot ini,
Tapi memang ada adik-adik kita di Palestin yang terburai usus, perut terbom kalau kita beli makanan ini.

Kita tak mati pun kalau tak beli,
Tapi ada orang yang mati kalau kita beli.

Boikot bukan individu, tapi usaha kolektif sebuah umat yang saling menyayangi antara satu sama lain kerana kita sama-sama berpegang pada sebuah kalimah paling baik (tayyibah) yang saban zaman menggegar dunia - La ilaha illallah, Muhammad rasulullah.

Lu pikirlah sendiri! Pesan gua, berhentilah membunuh dan ayuh gegarkan dunia!

Allahualam...

Lifting the lid

Bismillahir rahmanir rahim

 A sahabiah of mine shared, sometimes, we thought we've reached the peak of iman : our Qiam is tearful, we feel Allah in every single of our breath. We felt as if we were on the top; with joy, our walk isn't the regular walk steps, but almost a hop (like the one I used to see on cartoons, when the girls went to berry-picking, they HOP with joy instead of walk). We forgot that an Ibadur Rahman yamsyuna 'alal ardi haunan (Al-Furqan 25:63). They walk on  earth with  tawadhu' (humility). I can't picture it right the first time I learnt about this ayat, but Syeikh Yusuf Qardhawi's 12 Sifat Ibadur-Rahman book illustrates this quality the best. An Ibadur Rahman walks the way a man-who-will-be-returned-to-the-dirt walks. As an Ibadur Rahman steps on the ground, he knew, at any moment, he would be even lower (6 feet under) than the ground he's stepping on. Nah!

Yes, a Muslim should be izzah (proud), but of what is he taking pride differs a self-pride than izzah. When you are proud of being good, holy, etc, that is a self-pride. When one feels better, holier than the others, that is the moment when he's actually at the WORST! Ah! Isn't Allah who gives us the strength and drive to do good deeds? And when He gives us such strength, we felt as if the good deeds are all because of our own effort, that we do not praise Him at all! Pirah!

Ah! I called Ummi and asked her for advice. She gave the usual. bla bla bla.. Almost, one might thought her advice is as usual as an ustazah's on the usual Islamic show on TV eg al-Kuliyyah, Forum Perdana, al-Hidayah etc.. I wished for something that is fiery and burning. Nah! I took my time reflecting. This is actually what I need, because I've ditched these for a very long time. And that's why Allah made Ummi repeated the same thing again and again.

There was a phase in my life, when I felt very close to Him. But the drive which propelled me to be close to Him was shallow - to get As, to excel in PMR, UPSR etc. During such phase, there were even times when I felt my dhuha had this indescribable calming effect. There were even times when I felt as if the Malaikats are always there watching and guarding me, when I was walking to the class, prep etc.

Nah! Now, I know my aim has gone beyond As. My exam is not just here. The FINALe awaits in the hereafter. But, the aim hasn't penetrate deep into the heart. How could I put so much effort for the worldly exams (PMR, UPSR, PTS, etc) but not for the FINAL?

Ummi shared many practical tips that I am still struggling to make them on an istiqamah basis.

Ummi reminded us that hidayah is not like a guest peeking on a house (heart) and shyly knocking on the door. But, Allah is SO Generous that His Hidayah is like a water being poured into a jug (bejana).

Your heart is not a house with a door,
but a jug with a lid on it.

Hidayah does NOT KNOCK,
but it is POURED UNCOUNTABLY into our jug (heart) by Allah! 

If you keep thinking that your heart has a door, you would have many options -  to open it all, 99%, 68%, half, quarter or not at all.
But, if you view it as a jug with a lid, you opt ONLY between two - lift or not to lift.

If only we lift the lid, we can see so much! (refer Bro Maher's Open Your Eyes)

Allahualam...

Jan 10, 2010

Bismillahirrahmanirrahim..

Hari itu tak ramai orang. Seakan-akan, semuanya sudah lari menjauhi gelanggang. Ada perlawanan maha besar hari ini. Aku menapak penuh berani.




Andai hidupku ini sebuah filem koboi, pastinya saat ini kelihatan seperti sebuah pekan koboi yang ditinggalkan. Terik. Panas. Angin kering bertiup kadang-kadang, sambil menggolekkan gumpalan rumput kering. Pintu bar buka-tutup-buka-tutup dek angin kering lagi berpasir. Kemudian, terjemalah sebelah pasang kasut koboi. Arah pandangan mata pun menuju ke arah atas, untuk melihat siapakah tuan punya kasut koboi itu. Oh! Seorang koboi yang cool sedang mengunyah sehelai rumput kering manakal sebelah tangannya kemas penuh siaga di pinggang tempat tersimpannya pistol. Lalu, encik koboi pun mengangkat sedikit topi koboinya, namun sudah cukup jelas untuk melihat gerangan siapakah koboi itu.

Hari ini ada perlawanan besar - final exam mikrobiologi. Bukanlah kali pertama aku periksa. Tapi entah. Lain macam efek peperiksaan kali ini. Aku terperangkap dalam logika kehendak nafsu ego seorang manusia dan sebuah ideologi tauhid yang berimankan Tuhan yang Esa, penentu segala takdir. Aku benar-benar ingin mendapat 5, sebab target aku untuk med-school, dapat all 5 kecuali subjek yang berkait langsung dengan kimia. Aku sekadar tahu, tapi tiada mahu, untuk menerjunkan diri dalam ketenangan dan redupnya beriman pada ketetapan baik buruk yang Allah beri.

Juga, ini bakal jadi transisi. Sebelum periksa, memang aku sibuk memerap diri menatap dan meratap akan buku mikrobiologi, dalam banglo AM (akademi mikrobiologi) untuk para finalis mikrob. Tapi ini turning point-nya, sama ada aku bakal terus menyibukkan diri sebagaimana yang ditekankan dalam surah asy-syarh, ayat 7 (maka, apabila engkau telah selesai, tetaplah bekerja keras) atau sekadar hidup ala kadar ibarat binatang yang meragut nasi, meminum air, berkubang di atas katil, dan melayan keperluan-keperluan dan keinginan diri sendiri. Ah!

Ah! Memang macam-macam. Malam periksa aku tak dapat tidur. Semua mimpi keluar nama antigen, nama mikrob dan berterabur semua segala. Mengarut sungguh! Ah! Bangun-bangun, satu-satu SMS akak-akak masuk.. Mengingatkan diri tentang hakikat usaha, tawakal dan takdir. Ah! Berkali-kali diusahakan agar hati ini lembut, dan terjun berteduh ke dalam ketenangan beriman dengan qada' dan qadar Ilahi..

Alhamdulillah, dapat soalan, aku mampu menulis. Tidaklah se-blur yang kutakutkan. Ketika oral, rupanya banyak je answer sheet daku yang tak complete. Tapi, alhamdulillah, yang tak complete tuh aku kena soal dan soalan oral Puan Budanova, aku jawab dengan betul. Dia pun senyum banyak, kata good-good segala. Alhamdulillah.. Mahu tak nya aku dapat 5. Alhamdulillah.. So far, semua subjek non-kimia aku ok. Lalu, menujulah aku ke meja keputusan. Tempat di mana markah aku diisi dalam buku laporan keputusan.

Alih-alih, aku nampak 4 kat nama aku. Eh? Biar betul?!! Aku cek betul-betul. Waaa!!! Memang 4 lah! Hamek ko!!!

Demikianlah, terkotorlah rekod subjek non-kimia daku. Dan, alhamdulillah, aku tak mati pun.. Bukan main aku takut exam sampai mimpi-mimpi segala. Haisyh...

Kesimpulannya, aku belajar banyak mikrob, dan aku juga belajar betapa aku (kamu, kamu dan kamu juga tentunya!) masih hanya di pinggir keimanan..Jauh bergantung kepada Allah.. Masih mengutamakan dunia jauh daripada kampung akhirat.

Sukar bukan jadi manusia beriman, walaupun bapak emaknya dah taruk nama Iman?

Banyak waktu dalam hidup kita, kita habiskan seolah-olah Tuhan itu tiada. Dan, dalam hidup kita, seolah-olah Tuhan itu hanya ada ketika solat 5 fardu, usrah-usrah, tazkirah-tazkirah etc. Lagak kita ibarat Tuhan itu tiada ketika kita stay-up, menulis blog, ketika kita pulun study, ketika kita seronok memasak dan memagut nasi serta lauk pauk, ketika kita berhubungan sesama manusia, ketika kita melakukan hobi kita. Ah! Banyak lemahnya kita nih.. Cakap je lebat.. 

Allahualam... Bersama muhasabah ya! Moga, kita menghabiskan cuti ini dengan lagak gaya seorang hamba yang memang Allah ada MELIHAT, MEMANTAU dan BERSAMA kita.. Allahualam.. Moga-moga, perkongsian ini menjadi pahala pasif buat aku!